
Ditulis oleh : Assobar
Kata Islam, tentu tidak asing lagi bagi kita semuanya, hampir semua orang di seluruh belahan dunia manapun saat ini, khususnya di Negara-negara yang mayoritas beragama Islam, sudah dapat dipastikan akan mengetahuinya. Namun jika kita bertanya kepada semua orang tentang makna arti kata dari keberserahan diri, maka, apakah mereka, juga mengetahuinya??
Kata Islam sangat identik dengan kata muslim, dikarenakan keduanya sesungguhnya memiliki akar kata yang sama. Namun demikian, kata Islam dan muslim masing-masing memiliki kedudukan yang berbeda, sehingga menjadikan keduanya memiliki arti dan makna yang berbeda pula. Pada umumnya, masyarakat masih mengartikan Istilah kata umat Islam sama saja artinya dengan umat Muslim. Padahal, sesungguhnya keduanya memiliki makna dan pengertian yang berbeda walaupun keduanya pada dasarnya memiliki akar kata yang sama. Dan pandangan masyarakat secara umum itu, tentu akan dapat menimbulkan anggapan bahwa, perilaku seorang Muslim secara individu dianggap sama saja sebagai bentuk prilaku yang mewakili umat Islam secara keseluruhan. Padahal, sebagaimana perilaku penganut agama lain, perilaku seorang Muslim yang tampak di dunia pada saat ini, sesungguhnya belum tentu mencerminkan seluruh ajaran atau hakekat dari syariat ajaran agama yang sesungguhnya, karena sejatinya Islam hanyalah sebagai wadah dari ajaran agama, sedang Muslim adalah individu-individu yang mewakili secara personal yang mereka telah bersaksi/bersumpah untuk tunduk, patuh dan taat untuk senantiasa mau mengikuti ajaran Islam dengan baik dan benar.
Lalu, apakah dari semua orang-orang yang telah mengaku bersumpah (bersaksi/bersyahadah) untuk mengikuti ajaran Islam dengan baik dan benar tersebut memahami maksud dari ajaran yang dianutnya?? Itulah masalahnya…,
Di sini kita akan bahas tentang kesan-kesan makna dari ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pengertian dan makna dari kata Islam itu sendiri. Berikut penjelasannya.
Pengertian kata Islam.
Kata yang memiliki keterkaitan dengan makna kata Islam jika ditinjau dari segi kebahasaan (etimologis), maka dapat dikatakan kata Islam memiliki turunan kata sebagai berikut ini :
سَلِمَ – سَالَمَ –سَلَّمَ – أسْلَمَ – تسَلَّمَ – تسَالَمَ – اسْتَلَم – اِسْتَسْلَمَ
Kata-kata tersebut di atas walaupun pada prinsipnya memiliki arti yang hampir sama, namun sesungguhnya dapat memiliki pengertian yang berbeda, dikarenakan ada yang bentuk kata dasarnya masih asli, dan ada yang bentuk kata dasarnya sudah mengalami penambahan huruf yang menjadikan pengertiannya menjadi bercabang atau menjadi melebar. Namun demikian, karena satu sama lain berasal dari akar kata yang sama, maka makna dan pengertiannya sesungguhnya tidak jauh berbeda dari akar kata asalnya.
Dan di dalam Al-Qur’an, kata yang maknanya memliki keterkaitan dengan kata Islam hanya beberapa saja dari kata-kata tersebut, diantaranya adalah sbb :
فعل النهي |
فعل الأمر |
اسم مفعول |
اسم فاعل |
مصدر |
فعل مضارع |
فعل ماض |
Kata Larangan |
Kata Perintah |
Obyek/Yang dikenai perbuatan |
Subyek/Pelaku |
Kata benda/Kata Sifat |
Kata kerja bentuk sedang/akan |
Kata kerja bentuk lampau |
|
|
|
|
|
|
|
لَا تُسْلِمْ |
اَسْلِمْ |
مُسْلَمٌ |
مُسْلِمٌ |
اِسْلَامً |
يُسْلِمُ |
اَسْلَمَ |
Jangan berserah diri |
Berserah diri-lah |
Orang yang diberserahkan diri |
Orang yang menyerahkan diri/ Berserah diri |
Keberserahan Diri |
Berserah diri |
Menyerahkan diri |
Kata Aslama memiliki makna: Menyerahkan diri atau Berserah diri. . Yang berarti yakni: tunduk, patuh, mengakui akan keberadaan (eksistensi) Tuhan dan kekuasaan Tuhan di dalam dirinya dan di berbagai kehidupan di alam semesta. Maksudnya adalah menyerahkan diri mengakui adanya (eksistensi) Tuhan di dalam berbagai aspek di dalam kehidupannya, yaitu Allah swt; Yang berarti ia telah mengimani adanya Tuhan pencipta, pemelihara, pembimbing dan penguasa alam semesta, Tuhan pemilik langit dan bumi beserta seluruh isinya
Berikut ini ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang menggunakan kata aslama :
وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا ١
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya (hubungannya Tuhan) daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti ajaran Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim (sebagai) kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisa : 125).
اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗ ٓ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ ٨٣
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83)
قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَسْلَمَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ١٤
- Katakanlah (Muhammad), “Apakah aku akan menjadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?” Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri (beriman kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang yang musyrik (menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain).” (QS. Al-Anám [6]:14).
بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ࣖ ١١٢
- “Bahkan, barangsiapa menyerahkan diri (beriman) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati”(QS.Al-Baqarah[2]:112).
وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ ٥٤ ( الزمر/39: 54)
- Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kalian kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. (Az-Zumar/39:54)
Demikian itulah contoh sebagian dari kata Aslama yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Dan dari kata Aslama tersebut, maka terbentukah kata Islam, Yang kedudukan bentuk katanya adalah sebagai masdar (مصدر), yakni kata benda, atau kata dasar. Dan maknanya menjadi: Keberserahan Diri atau Penyerahan Diri.
Sebagaimana kesan makna pada ayat-ayat di dalam Al-Qur’an sbb:
فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ ١٢٥ ( الانعام/6: 125)
- Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk menyerahkan diri (Islam). Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Al-An’am/6:125)
اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُوْرٍ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗفَوَيْلٌ لِّلْقٰسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِّنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ٢٢ ( الزمر/39: 22)
- Maka apakah orang-orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah untuk menyerahkan lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Az-Zumar/39:22).
Sebagaimana kesan-kesan ayat di dalam Al-Qur’an sbb:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ ( الماۤئدة/5: 3)
“pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah kusempurnakan bagimu nikmat dari-Ku, dan Aku telah ridha keberserahan diri (Islam) sebagai keyakinan-mu” (QS. Al Maidah: 3).
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ١٩ ( اٰل عمران/3: 19-19)
- Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah keberserahan diri (Islam). Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Ali ‘Imran/3:19)
وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ٨٥ ( اٰل عمران/3: 85)
- Dan barangsiapa mencari agama selain keberserahan (Islam), dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi. (Ali ‘Imran/3:85)
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعٰىٓ اِلَى الْاِسْلَامِۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ٧
- Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada (agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS.As-Shaff [61]:7)
Demikian itulah sebagian dari ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang terdapat kata Islam di dalamnya, dimana semua kata Islam yang terdapat pada ayat-ayat tersebut seperti memiliki kesan makna dan pengertian bahwa:
Islam adalah sebuah nama ajaran, keyakinan atau agama yang menjadi wadah bagi orang-orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah swt. Dan yang menjadi landasan utama di dalam ajaran Islam adalah keberserahan diri, yakni penyerahan diri atas mengakuan manusia tentang adanya (eksistensi) Tuhan, kekuasaan Tuhan dan ke-Maha Esaan Tuhan (Tauhid). Dengan demikian, maka makna pengertian kata Islam itu sendiri dapat kita sederhanakan adalah sebuah ajaran/agama yang berlandaskan atas keberserahan diri kepada Allah swt.
Dan orang-orang yang telah sampai padanya sebuah keyakinan tersebut, lalu ia menyerahkan diri sepenuhnya dan mengakui adanya Tuhan Allah swt; dan kemudian ia tunduk, patuh, taat dan menerima ketatapan Allah yang berlaku di alam raya, dan yang berlaku atas dirinya, maka ia (orang tersebut) dapat dikatakan adalah seorang Muslim.
Apakah Makna kata Muslim?? temukan pada artikel selanjutnya >>>